Jumat, 14 Maret 2014

Religion & Art

Religion

Gambar 1 : Religion
                           







Pengertian Agama Menurut Anthony F.C. Wallace: 

Agama sebagai seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi lewat mitos dan menggerakkan kekuatan supernatural dengan maksud untuk mencapai terjadinya perubahan keadaan pada manusia dan semesta.


Animisme

Animisme berasal dari kata anima, dari bahasa latin animus dan bahasa yunanianepos, dalam bahasa sansekerta disibut prana, dalam bahas ibrani ruah. Arti kesemua itu adalah napas atau jiwa. Animisme adalah ajaran/doktrin tentang realitas jiwa.

Seorang ahli antropologi asal inggris E.B Taylor pertama kali belajar agama secara antropologis, dan mengembangkan taksonomi agama. Dalam bukunya primitif kultur mengajukan sebuah teori (teori serba jiwa), bahwa bentuk kepercayaan asal manusia adalah animisme.
Teori ini timbul atas 2 hal:
  1. Adanya dua hal yang tampak, yakni hidup dan mati.
  2. Adanya peristiwa mimpi, sesuatu yang hidup dan berada ditempat lain pada waktu tidur, yakni jiwanya sendiri. Jiwa bersifat bebas berbuat sekehendaknya.

Mana and Taboo

Gambar 1.1 : Mana and Taboo




























Mana didefinisikan sebagai kepercayaan pada domain supernatural imanen atau kekuatan hidup yang berpotensi pada manipulasi manusia. 
Polinesia dan konsep Melanesia dari mana dikontraskan menjadi:

- Mana Melanesia, sebagai kekuatan impersonal suci yang jauh seperti konsep Barat keberuntungan.
- Mana Polinesia, konsep tabu terkait dengan sifat yang lebih hierarkis dalam masyarakatnya.

Magic and Religion

- Magic mengacu pada teknik supernatural yang bertujuan untuk mencapai sebuah tujuan.
- Magic bisa bersifat  (seperti boneka voodoo) atau merambat (dicapai melalui kontak).

Anxiety, Social, and Solace

- Magic adalah sebuah alat kontrol, tetapi agama berfungsi untuk memelihara stabilitas ketika tidak ada kontrol dan pemahaman yang benar.

- Malinowski melihat agama-agama suku sebagai fokus saat krisis kehidupan.


Rituals

Ritual adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terutama untuk tujuan simbolis. Ritual dilaksanakan berdasarkan suatu agama atau bisa juga berdasarkan tradisi dari suatu komunitas tertentu. Kegiatan-kegiatan dalam ritual biasanya sudah diatur dan ditentukan, dan tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan.

- Ritual sifatnya sakral, dilakukan dalam konteks yang suci.
- Ritual menyampaikan informasi tentang partisipan dari anggota itu sendiri.
- Ritual adalah sosial inheren, dan para partisipan harus mempunyai sosial komitmen.

Rites Of Passage 

Rites of passage adalah ritual keagamaan yang merupakan simbol, dan memudahkan seseorang melakukan pergerakan dari satu (sosial) ke yang lain (e.g plains indians vision quests)

Rite of passage memiliki 3 tahap :
1. Separation : Partisipan yang menarik diri dari suatu kelompok, dan mulai bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. Liminality : Periode diantara negara, ketika participan sudah meninggalkan suatu tempat tetapi tidak memasuki tempat selanjutnya. 
3. Incorporation : Partisipan memasuki suatu perkumpulan dengan menggunakan status setelah menyelesaikan upacara adat.

- Liminality adalah bagian dari tiap upacara dan meliputi sanksi yang sifatnya sementara.

Totemism

Istilah totemisme berasal dari bahasa Ojibwa (suku Algonkin dari Amerika Utara), ditulis secara beragam totem, tatam, dodaim. Totem adalah sejenis roh pelindung manusia yang berwujud binatang. Totemisme dapat dibedakan atas; totemisme perseorangan, dimana seekor binatang menjadi pelindung orang tertentu, dan totemisme golongan, di mana jenis binatang tertentu dianggap dekat hubungannya dengan suatu golongan atau suku bangsa tertentu.
Totemisme merupakan fenomena yang menunjukkan kepada hubungan organisasional khusus antara suatu suku bangsa dan suatu suatu species tertentu dalam wilayah binatang atau tumbuhan. Hubungan ini diungkapkan sebagian dalam upacara-upacara khusus dan sebagian lagi dalam aturan-aturan khusus perkawinan di luar suku. Totemisme merupakan fenomena yang sangat beraneka ragam dan luwes. Hal ini dapat dilukiskan sebagai suatu sistem kepercayaan dan praktik yang mewujudkan gagasan tertentu dari suatu hubungan mistik atau ritual antara anggota-anggota kelompok sosial dan suatu jenis binatang atau tumbuhan. Fenomena tersebut mengandung perintah-perintah yang dijunjung tinggi, seperti larangan membunuh atau makan daging binatang totem atau mengganggu tanaman totem
 
Dalam tindakan dan upacara totem, kepentingan religius yang paling utama adalah pengaktualisasian identitas antara totem dan kelompok. Dalam upacara-upacara ini tanda totem dilukiskan pada tubuh, atau tari-tarian dilakukan dalam bentuk tanda totem. Pada umumnya tato adalah ciri totem dan suku-suku Indian Amerika menghiasi diri mereka dengan bagian-bagian dari binatang totem, misalnya bulu-bulu sebagai hiasan kepala.   

Sacred Cattle in India 

Gambar 1.2 : Sacred Cattle in India









Ahimsa adalah ajaran Hindu tentang anti kekerasan yang melarang pembunuhan hewan. Ahli pembangunan ekonomi Barat sering menggunakan prinsip ini sebagai contoh bagaimana agama dapat berdiri di jalan pembangunan. 

- Hindu menggunakan ternak sebagai transportasi, traksi dan pupuk kandang. Ternak besar membutuhkan makanan yang lebih banyak, mengakibatkan mereka lebih mahal untuk dirawat.

- Hindu tampak tidak rasional dengan mengabaikan sumber makanan yang berharga seperti sapi. Namun pandangan ini sifatnya etnosentris dan salah karena sapi memainkan peran adaptif penting dalam ekosistem India yang telah berkembang selama ribuan tahun. 

- Hindu menggunakan ternak sebagai transportasi, traksi dan pupuk kandang. Ternak besar membutuhkan makanan yang lebih banyak, mengakibatkan mereka lebih mahal untuk dirawat.

Social Control

Agama mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi tindakan. Agama dapat digunakan untuk memobilisasi segmen besar masyarakat melalui sistem imbalan nyata yang dapat dirasakan dan ada hukumannya. Banyak agama memiliki kode etik formal yang melarang perilaku tertentu sementara mempromosikan bentuk perilaku lainnya. Agama juga mempertahankan kontrol sosial dengan menekankan sifat kehidupan.

Religious Practitioners and Types

Tabel 1 : Religious Practitioners and Types


Art

Gambar 2 : Art by David Walker

                                
Art sangat susah untuk dijelaskan, tapi secara umum mengacu pada bagaimana manusia mewujudkan kreatifitas mereka dengan cara mengekspresikan diri mereka seperti tarian, music, lagu, melukis, seni pahat, seni tanah liat, menenun, bercerita, sajak, prosa, drama dan komedi.

Art Location

- Di negara, Art ditempatkan di bangunan yang spesial seperti museum, balai pertemuan, dan teater.
- Di bagian bukan negara, artistik diekspresikan di tempat umum.
- Di negara, kritikus, penilai, dan para ahli menentukan apa yang termasuk art dan apa yang bukan.

Art and Individuality

- Beberapa antropolog dikritik bahwa penelitian art non-western menolak individual dan lebih mementingkan kelompok.
- Bagaimanapun juga, banyak perkumpulan non-western, dimana lebih kolektif dalam memproduksi  art dibandingkan kebudayaan western. 
- Bohannan berpendapat bahwa diantara Tiv, penekanannya harus pada kritikus dibandingkan dengan artisnya, karena Tiv tidak melihat hubungan antara artis dan hasil art nya.

The work of Art

Dalam setiap golongan, art adalah pekerjaan.
- Dalam bagian bukan negara, seniman tidak bisa membuat kesenian setiap saat karena mereka masih harus berburu, mengumpulkan, memancing, menggembala, dan bertani untuk makan.
- Dalam negara, seorang seniman bisa meluangkan penuh waktunya dimana karir mereka adalah pekerjaan mereka.

Art, Society, and Culture

Art adalah fenomena publik yang dipamerkan, ditunjukan, dievaluasi, dan diapresiasi oleh masyarakat.


The cultural transmission of the art 

Seni adalah bagian dari budaya dan sebagai apresiasi hasil untuk seni diinternalisasikan selama enkulturasi. Apresiasi bentuk seni yang berbeda bervariasi lintas budaya. Dalam masyarakat non industri, tradisi artistik umumnya ditularkan melalui keluarga dan kelompok terdekat. Seni mendongeng memainkan peran penting dalam transmisi, pelestarian, dan ekspresi dari tradisi budaya.

The Artistic Career

- Dalam masyarakat non-barat, anak-anak lahir dalam garis keturunan dan ditakdirkan dengan karir tertentu seperti mengukir kayu dan membuat tembikar.
- Spesialis kerajinan penuh menemukan dukungan melalui hubungan kerabat mereka di masyarakat non barat atau melalui pelanggan dalam masyarakat barat.
- Seni mengandalkan bakat individu yang dibentuk melalui arah yang disetujui secara sosial.

Continuity and Change

- Seni selalu berubah
- Seni menggabungkan berbagai media

Daftar Pustaka


Madjid, Nurcholish. (2008). Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Giantoro, Nur. (2010). Makalah Animisme. Diambil tanggal 14 Maret 2014, dari http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/makalah-animisme.html

Slide Binusmaya. (2014). Human Diversities 2 : Religion and Arts. Jakarta : Bina Nusantara University

 Dhavamony, Mariasusai. (2010). Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius


Anonim. (2014). Kepercayaan Totemisme. Diambil tanggal 16 Maret 2014, dari http://www.tuanguru.com/2012/10/kepercayaan-totemisme.html

2 komentar:

  1. Wah... materi ini sudah ada di blog dari jauh-jauh hari, good job sya :) Nilainya 90

    BalasHapus
  2. Bagus, cuma penjelasannya terlalu panjang. Mungkin bisa lebih disingkat lagi agar org yg ga suka baca pun mau baca. Kalo liat panjang" org juga males kdg" bacanya kan:D 80

    BalasHapus